Selasa, 11 Desember 2012

Tentang Ayah


Ayah,

tak kuat rasanya menulis tentangmu
bukan karena tak mampu
tapi aku tak kuasa menulis sementara air terus menganak sungai di pipiku saat menulis tentangmu, Ayah..


Aku memintamu berhenti merokok,
bukan karena tidak suka
bukan pula karena sesak menghirupnya
tapi aku sayang ayah
aku sayang kesehatanmu..
aku tak tega jika nanti engkaulah yang sesak karenanya

Ayah,
engkau selalu pulang malam,
bukan aku melarangmu
tapi aku tak suka membayangkan udara malam mengusikmu
menyerbu rusukmu dengan dinginnya
mungkin engkau bilang aku cerewet
tapi jujur, aku sayang ayah.

Ayah, aku tahu engkau tak pernah menegurku saat pergi malam
engkau hanya berpesan
"Jangan pulang terlalu malam"
aku malu ayah
terlalu sering aku pulang malam saat jauh darimu

Ayah,
aku tahu engkau tak pernah mengomel saat aku sengaja memberi gula sedikit dalam tehmu
aku tahu engkau penggemar masakanku no.1 lebih dari teman-teman kosanku
aku tahu engkau yang menangis saat merasa ada yang menyakitiku
saat ada yang mengusik hatiku
sekalipun aku tidak pernah bercerita tentang itu
aku tahu engkau menangis saat hapemu berdering
memberi kabar bahwa aku harus opname disini
aku pun tahu saat engkau menangis disela sujud panjangmu
disela do'a-do'amu
waktu dimana aku lebih suka memanjangkan mimpi
aku jahat, Ayah.
aku sangat jahat.

Tenanglah Ayah
engkau memiliki gadis yang kuat :D
gadis yang sangat kuat
yang akan membuatmu tersenyum bangga
seperti yang engkau mau
Ayah beruntung sekali berdamping hidup dengan ibu
karena aku belajar kuat darinya

Ayah jangan khawatir
aku sehat
aku bahagia disini
aku belajar
menata hati, hidup, dan prinsipku
aku tahu engkau tak pernah berkata panjang lebar padaku
pun menasehati
menegur
atau bahkan mengatakan "Aku sayang awakmu, Nduk.
Tapi aku tahu
aku tahu engkau sayang padaku


Salam sayang untuk Ayah.  :* :*